Headline

Pola Mendidik Anak yang Baik


Secara teori mendidik anak itu terbilang mudah, akan tetapi dalam penerapannya tidak semua orang tua berhasil. Mendidik anak wajib dimengerti oleh orang tua agar anak itu tumbuh dengan baik secara emosional, intelektual, maupun spiritual. Salah dalam mendidik anak akan berakibat fatal pada tumbuh kembang anak. Ia akan menjadi anak yang jauh dari harapan orang tua. Pergaulan bebas, rawannya penularan virus mematikan seperti HIV/AIDS dan lain-lain. Lalu bagaimana cara mendidik anak dengan baik apalagi kita para BMI berjauhan kepada anak-anak kita? Untuk menjawab itu semua kali ini sahabat setia Iqro kedatangan tamu yaitu Ibu Nurul Hidayat yang merupakan ketua umum  Salimah yaitu sebuah organisai yang bergerak dalam kepedualiannya terhadap perempuan dan anak Indonesia.

1.      Bisakah ibu menceritakan hal apa yang mendasari terbentuknya Organsiasi Massa Persaudaraaan Muslimah, Salimah Peduli Perempuan, Keluarga, dan anak Indonesia!
 Keprihatinan terhadap kondisi bangsa yang masih rendah kualitasnya dari berbagai sisi. Baik sisi kualitas aqidah umat, akhlak/moral, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Hal ini mendorong sebagai muslimah untuk berkontribusi memberikan solusi bagi permasalahan2 yang ada. Kami mengambil segmen perempuan sebagai sasaran kiprah gerak organisasi dengan meyakini bahwa meningkatkan kualitas perempuan dalam menjalankan multi perannya berarti memajukan kualitas keluarga dan anak. Kualitas keluarga sangat dibutuhkan bagi terbentuknya masyarakat yang baik, produktif dan sejahtera. Kualitas anak Indonesia  akan menentukan kualitas bangsa Indonesia di masa yang akan datang, maka menjadi sangat penting bagi para orangtua untuk memahami bagaimana mengasuh dan mendidik anak
dengan baik.

 2.  Menurut ibu Salimah bagaimana cara mendidik anak agar anak itu tumbuh menjadi anak yang baik?
Kedua Orangtua harus siap menjadi baik terlebih dahulu dengan terus bertekad memperbaiki kualitas diri. Karena keteladanan secara nyata dari kedua orangtua adalah bahasa yang mudah difahami anak. Mulai dari diri sendiri , beri anak contoh yang baik, lalu sampaikan nasihat dengan cara yang baik pada saat anak siap mendengarkan, serta orangtua pun menggunakan cara yang tidak emosional dalam memberi pengarahan.

  3.  Dalam mendidik terkadang orang tua ada yang bersikap tegas dan adapula yang terlalu memanjakan. Apakah kedua hal yang berbeda ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak?
Bersikap tegas adalah baik tapi jangan emosional. Karena ketika orangtua emosional sering tindakannya tidak terkontrol, hanya melampiaskan kemarahan tanpa berfikir jernih untuk bersikap bijaksana. Jika orangtua sering bersikap emosional, melampiaskan kemarahan tanpa kontrol, anak bisa ketakutan, merasa tidak disayang dan tidak dihargai. Lama kelamaan ia bisa memiliki harga diri dan rasa percaya diri yang rendah. Kepribadian seperti ini bisa terbawa hingga dewasa.
Memanjakan yang tidak boleh adalah membiarkan anak berbuat apa saja tanpa aturan yang jelas, semua serba boleh. Takut melarang anak karena sayang. Ini memanjakan yang salah. Adapun bersikap penuh kasih sayang pada anak adalah hal yang sangat baik dan sangat dianjurkan dalam Islam. Menunjukkan kasih sayang pada anak dengan bersikap santun, berkata lembut, memberi perhatian dan ungkapan cinta yang tulus adalah  "vitamin" bagi jiwa anak yang akan membuatnya bahagia dan merasa dicintai, dihargai dan kemudian menjadikan anak memiliki harga diri dan rasa percaya diri yang baik.

   4.  Bagaimana cara orang tua memonitori anak ketika berada di luar rumah sementara di luar rumah kita sebagai orang tua khawatir jika anak salah dalam bergaul misalnya terlibat narkoba, pergaulan bebas dengan kawan lawan jenis misalnya?
Sejak dini, biasakan menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Ciptakan suasana nyaman sehingga anak terbiasa terbuka dengan orangtua, terbiasa bercerita tentang aktivitasnya. Misalnya sejak kecil biasakan bertanya pada anak apa yang ia lakukan ketika tidak bersama orangtua dan beri perhatian ketika anak menjelaskan apa yang ia lakukan. Secara tidak sadar anak terbiasa untuk menceritakan apa pun yang ia kerjakan saat tidak bersama orangtua. Otomatis orangtua bisa melakukan kontrol yang baik. Memberi masukan dan komentar positif atau meluruskan jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki dari aktivitas anak. Sampaikan pada anak dalam kesempatan-kesempatan  yang tepat, bahwa sebagai orangtua kita sangat berharap hal-hal terbaik bagi mereka. Tidak ingin anak mengalami hal-hal yang merugikan dan membahayakan.

  5.  Seorang anak terkadang jika mendapatkan teguran dari orang tua ia akan berusaha menghindar dari kita. Dari sini bagaimanakah cara orang tua memperbaiki hubungan dengan anak yang sempat renggang tersebut?
Lakukan aktivitas yang menyenangkan bagi anak, misal masak bersama,

membersihkan rumah bersama atau melakukan olahraga bersama atau sekedar jalan jalan bersama. Dalam suasana yang menyenangkan
sampaikan pada anak, jika cara menegur orangtua salah, minta ma'af, sampaikan maksud menegur adalah untuk kebaikan. Minta masukan dari anak apa yang ia harapkan dari orangtua untuk membantu anak keluar dari permasalahannya. Beri perhatian saat anak berbicara.

 6.  Sebagai orang tua, terkadang kita merasa apapun yang kita katakana harus dihargai anak, dan kita tidak menyadari bahwa kita terlalu egois yang tentunya hal ini tidak baik juga untuk psikologi anak. Menurut ibu bagaimana cara agar kita sebagai orang tua tidak menjadi orang tua yang egois?
Hargai anak dengan sikap yang tepat. Beri anak kesempatan mengemukakan pendapat dan dengarkan apa yang disampaikan anak, jangan remehkan pendapat anak. Jika
Ada hal yang kurang tepat, luruskan sikap anak dengan menjelaskan berbagai alasan sehingga anak mengerti. Sering anak dilarang melakukan sesuatu tanpa penjelasan, sehingga mereka berontak. Ini tentu hanya akan menyulitkan orangtua. Lakukan pendekatan dengan sabar, sampaikan segala sesuatu tidak dengan tergesa-gesa dan memaksa anak menerima. Segala yang dipaksakan tanpa penjelasan yang dapat dimengerti akan menimbulkan perlawanan anak atau nurut tapi karena takut.

 7.  Adakah kiat-kiat khusus dalam mendidik anak Ibu?
Saya selalu berdo'a kpd Alloh agar dimudahkan menjadi orangtua yang baik dan agar anak-anak dijaga Allah dari segala kejahatan zaman. Serta mereka medapat lingkungan yang baik, pedidikan yang baik, guru dan teman yang baik. Usaha manusiawi adalah dengan terus belajar menjadi orangtua yang lebih baik dengan membaca, diskusi, ikut seminar, dan lain-lain. Lalu menyamakan pemahaman dengan suami dalam mendidik anak. Sejak anak-anak kecil membiasakan berkomunikasi dengan baik dan menjaga kehangatan ikatan kasih sayang, sehingga anak-anak merasa dicintai dan tumbuh menjadi anak yang bahagia.

   8.  Perempuan Indonesia yang  berada di Hong Kong pada umumnya meninggalkan anak di tanah air. Lalu bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak karena terbentang jarak yang jauh?
Pilihan yang sangat sulit tentunya untuk memutuskan meninggalkan anak untuk bekerja ke luar negeri. Semoga Allah memudahkan urusan saudara-saudaraku yang terpaksa melakukan hal itu. Tentu langkah awal dalam menjalankan peran sebagai orangtua adalah mendekat kepada Allah dan memohon bimbingan dan kemudahan urusan serta penjagaan terbaik bagi keluarga. Upaya pendekatan kepada Allah dengan ibadah harus dilakukan agar Allah kabulkan doa kita. Bicara dengan baik kepada anak kenapa ibu harus keluar negeri mencari nafkah. Sehingga anak sangat paham bahwa sang ibu sedang berjuang mencari nafkah, bukan meninggalkan anak karena tidak sayang atau hanya untuk bersenang-senang. Hal ini pun harus disampaikan oleh pengasuhnya. Tempatkan anak dalam pengasuhan terbaik, dengan orang yang paling tepat dan amanah untuk mendidik anak. Lakukan komunikasi intensif melalui berbagai media.  Sampaikan pada anak doa dan harapan orangtua.  Ketika berkesempatan liburan menengok anak, beri waktu yang cukup pada anak untuk mencurahkan kerinduan dengan cara-cara yang baik, bukan sekedar memberi hadiah atau bersenang-senang,  tapi juga lakukan ibadah bersama, bicara dari hati ke hati. Ceritakan pengalaman di tempat kerja.

9.  Apa harapan dan pesan ibu untuk pembaca sahabat Iqro yang ada di Hong Kong?
Teruslah belajar melalui berbagai media yang ada dan forum-forum yang diadakan. Misal dengan membaca, berdiskusi mengikuti ceramah. Sebagai orangtua pun kita harus semangat memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri. Jika kita berharap memiliki anak yang sholih dan sholihah, mulailah melakukan kebaikan pada diri sendiri, hal ini akan menimbulkan keberkahan. Apa yang kita lakukan akan menjadi contoh yang baik bagi anak, apa yang kita katakan sesuai dengan perbuatan akan menjadi kata-kata yang berkesan dan dapat mempengaruhi jiwa anak. Semoga Alloh memudahkan urusan kita, amin. (Diani R)

Bioadata Diri Ibu Nurul Hidayati
Nama: Nurul Hidayati, SS.MBA
Tempat tanggal alhir: Klaten, 19 Desember 1968
Nama suami: Drs. Almuzzammil Yusuf
Aktivitas : manager rumah tangga, ketua umum PP Salimah






G+

Recent Articles

0 komentar for "Pola Mendidik Anak yang Baik"

Leave a reply